JAKARTA--MI: Vaksinasi rabies bagi seluruh anjing di Bali ditargetkan rampung pada 28 September, bertepatan dengan Hari Rabies sedunia.
"Saat ini sudah dilakukan vaksinasi anjing sekitar 360.000 ekor dari perkiraan 500.000 populasi anjing di Bali," kata Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan Rita Kusriastuti di Jakarta, Jumat (13/8).
Dengan sekitar 72 persen populasi anjing telah mendapatkan vaksinasi rabies, Rita memperkirakan dapat melindungi sekitar 2,8 dari 4 juta warga Bali dengan asumsi satu ekor anjing mengalami kontak dengan delapan orang. "Vaksinasi terus dilakukan di Bali, hingga target Bali bebas rabies pada 2012 tercapai," kata Rita.
Pulau tujuan wisata utama Indonesia itu memiliki populasi anjing sebagai penyebar rabies yang tinggi karena memiliki kepercayaan bahwa anjing adalah hewan yang akan mengantar arwah mereka ke surga, sehingga kasus rabies juga banyak ditemukan. Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Bali dimulai pada November 2008 di Kabupaten Badung dan hingga kini telah menyebar ke sembilan kabupaten/kota yakni Badung, Kota Denpasar, Tabanan, Karangasem, Gianyar, Bangli, Buleleng dan Klungkung serta Jembrana.
Hingga 9 Agustus 2010 tercatat ada 53.412 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) dengan kasus kematian sebanyak 83 orang dengan rincian empat orang meninggal pada 2008, 26 pada 2009 dan 53 pada 2010. Untuk menanggulangi hal tersebut, Kemenkes membentuk tim koordinasi dengan Kementerian Pertanian yang juga akan mendata penyebaran rabies di provinsi lain.
Rabies merupakan penyakit mematikan yang ditularkan lewat gigitan anjing dimana masa inkubasi rabies setelah digigit anjing bisa berlangsung selama beberapa minggu, bulan atau setahun, dengan gejala awal yang mirip penyakit flu biasa seperti kepala pusing, kelelahan dan demam. Jika rabies telah memasuki fase lanjut, penderita akan mengalami masalah pernafasan, takut air (hidrofobia), kelumpuhan dan koma.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan rata-rata di Asia ada 50.000 kasus gigitan rabies pertahunnya sehingga dalam forum Regional Zoonotic Meeting SEARO yang berlangsung di Jakarta pada November 2007 lalu, rabies ditetapkan sebagai penyakit prioritas kedua setelah Avian Influenza.
Kasus kematian disebabkan oleh rabies di negara Asia terbanyak adalah di India yakni 20.000-30.000 kasus pertahun, Vietnam (rata-rata 9.000 kasus pertahun), China (rata-rata 2.500 kasus pertahun), Filipina (200-300 kasus pertahun) dan Indonesia (rata-rata 125 kasus pertahun). (Ant/OL-2)
Sumber: www.mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar