Sebanyak 500 kuur (2.000 vial) vaksin antirabies diserahkan Menteri Kesehatan, Endang Rahayusedyaningsih, kepada Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Jumat (15/7).
Dalam kesempatan yang sama Ibu Menteri juga mencanangkan Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis untuk Kota Bukit Tinggi. Saya mendampingi beliau dalam penyerahan vaksin dan pencanangan program POMP ini.
Tentang Rabies
Sepanjang semester I tahun 2011 setidaknya terdapat lima kasus lyssa (positip Rabies) di Sumatera Barat. Data rabies seluruh Indonesia semester I tahun 2011 menunjukkan angka sebanyak 27.112 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). 25.671 kasus rabies telah mendapatkan vaksin antirabies dan 68 kasus kematian.
Angka ini menurun jika dibandingkan semester I tahun 2010 sebanyak 41.911 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), 35.037 kasus telah mendapatkan vaksin antirabies dan 107 kasus kematian.
Tentang Filariasis
Ini merupakan tahun ke-5 bagi Kota Bukit Tinggi dalam melaksanakan Program Pemberian Obat Massal Pencegahan(POMP) Filariasis atau tahun terakhir. Untuk menghindari tertular filariasis maka seseorang yang tinggal di daerah endemis memang harus mengonsumsi obat 1 kali saja dalam setahun selama 5 tahun berturut-turut. Setidaknya ada 7 kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang sudah melaksanakan POMP, 4 diantaranya sudah sampai tahun ke 5.
Angka Nasional untuk Filariasis yakni:
- Terdapat 337 Kabupaten/Kota daerah endemis filariasis, 139 Kabupaten/Kota non endemis.
- Jumlah penduduk di daerah endemis (at risk) 132,5 juta orang.
- Jumlah kasus kronis 11.969 kasus.
- Target POMP Filariasis nasional tahun 2011 sebanyak 57 juta penduduk di 112 Kab/Kota.
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus melakukan berbagai kegiatan dalam pengendalian berbagai penyakit, dan peran serta masyarakat merupakan salah satu kunci utama keberhasilannya.
sumber: www.sehatnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar